Penentuan Bilangan Penyabunan Minyak/Lemak
Bilangan
penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang di perlukan untuk menyabunkan satu
gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak disabunkan
dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan
trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau
lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL
sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
Dalam penetapan bilangan penyabunan, miasalnya larutan
alkali yang digunakan adalah larutan KOH , yang diukur dengan hati-hati kedalam
tabung dengan buret atau pipet.
Besarnya jumlah ion yang diserap menunjukkan banyaknya
ikatan rangkap atau ikatan tak jenuh , ikatan rangkap yang terdapat pada minyak
yang tak jenuh akan bereaksi dengan iod. Gliserida dengantingkat ketidak
jenuhan yang tinggi akan mengikat iod dalam jumlah yang lebih besar. Bilangan
penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan
Untuk menyabunkan satu
gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam
alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH
bereaksi denngan satu molekul minyak atua lemak, larutan alkali yang tinggi
ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat
diketahui.
Angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan
minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh sam lemak berantai karbon yang
pendek berarti mempunyai berat molekul yang relatif kecil, akan mempunyai angka
penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang
besar, maka angka penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan
sebagai banyaknya (mg) NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak
atau minyak ( Herina, 2002)
Rumus:
Angka penyabunan
Penentuan bilangan penyabunan meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pembuatan KOH alkoholis 0,5 N
Ditimbang 6 gram tablet KOH murni, dilarutkan
dengan etanol 95% sampai volume
250 ml. Larutan itu dibiarkan semalam dalam botol
tertutup. Kemudian disaring
dan distandarisasi dengan HCl 0,5 N menggunakan
indikator pp.
2. Standarisasi KOH
alkoholis 0,5
Diambil 10 ml KOH alkoholis 0,5 N yang telah
dibuat menggunakan pipet ukur,
masukkan dalam erlenmeyer. Titrasi menggunakan
HCl 0,5 N menggunakan
indikator pp. Titrasi dilakukan tiga kali
(triplo).
3. Penentuan angka penyabunan
Timbang 0,5 – 1,0 gram minyak/lemak, masukkan
dalam labu alas bulat volume
100 ml Tambahkan 50 ml larutan KOH alkoholis 0,5
N yang sudah distandarisasi.
Kemudian direfluk dengan pemanas sampai larutan
menjadi jernih ( + 1,5 – 2 jam).
Setelah refluk selesai dinginkan dan encerkan
sampai 250 ml. Diambil 25 ml
larutan hasil pengenceran, titrasi menggunakan
HCl 0,1 N menggunakan indikator
pp. Titrasi dilakukan tiga kali.
4. Perhitungan angka penyabunan
Misal:
Berat minyak/lemak yang ditentukan angka
penyabunannya = W gram
Untuk menitrasi
25 ml larutan hasil penyabunan memerlukan=V ml HCL 0,1N
Maka:
Untuk menitrasi 250 ml larutan hasil
penyabunan memerlukan:
= 250/25 x V ml HCl 0,1 N
= 10 x V x 0,1 ml HCl 0,5 N
0,5
= 2 V ml HCl 0,5 N
Volume KOH 0,5 N yang diperlukan untuk
penyabunan = (50 – 2 V ) ml
Dalam setiap 1000 ml KOH 1 N terdapat
= 56 gram KOH, maka dalam 1000 ml
KOH 0,5 N terdapat = 28 gram KOH
Maka dalam (50 – 2 V) ml KOH 0,5 N
terdapat = (50 – 2V) x 28/1000 gram KOH
W gram minyak/lemak membutuhkan (50 –
2 V) x 28/1000 gram KOH
Daftar Pustaka
Senin, 17 Desembar 2012/5.04